Kalian semua pasti kenalkan sama seranggacapung? ya, saya yakin kalian pasti pernah berjumpa dengannya atau bahkan bermain-main bersamanya di waktu kecil. Capung adalah serngga bersayap yang menjadi sumber inspirasi dari terbentuknya kendaraan helikopter karena bisa terbang statis di udara. Capung memiliki dua pasang saya tipis yang membuatnya bisa terbang dan terbang dengan cepat saat berburu mangsa.
Tapi tahukah kalian keberadaan capung saat ini juga terancam akibat aktivitas kita. Dulu, capung begitu mudah dijumpai di antara rerumputan di ladang, kebun, pematang sawah, dan disekitar tempat-tempat yang memiliki genangan air. Sekarang, pemandangan itu semakin jarang bisa terlihat, banyak sawah-sawah ditimbun dan berganti menjadi pemukiman, banyak rawa-rawa diuruk dan dijadikan gedung-gedung tinggi. Habitat capung semakin berkurang dari waktu ke waktu
Tahukah kalian kalau capung itu mepunyai peran besar bagi kehidupan kita terutama bagi para petani. Di alam, capung memiliki fungsi sebagai pemangsa alami dan penjaga keseimbangan jumlah serangga tertentu sekaligus sebagai pemangsa berbagai jenis hama tanaman seperti wereng dan nyamuk yang sering merusak tanaman dan vektor pembawa virus penyakit. Capung dari mulai larva sudah menjadi predator alami. Saat fase larva, mereka tinggal di dalam air dan memangsa berbagai hewan kecil dan serangga air termasuk didalamnya adalah hama tanaman. Setelah menjadi capung, kebiasaannya memangsa terus dilakukan mengikuti kodratnya. selain menjadi predator, capung juga berfungsi sebagai mangsa bagi berbagai jenis burung. Jadi, capung memiliki fungsi ganda yaitu pemangsa dan dimangsa. Selain itu capung juga menjadi serangga indikator lingkungan dan air, sebuah kawasan itu dikatakan baik atau air itu baik jika diarea tersebut terdapat beraneka ragam jenis capung. Ketika jumlah capung berkurang di alam, maka keseimbangan alampun mulai terganggu, terutama untuk ekosistem sawah.
Penurunan populasi capung di alam terjadi akibat aktivitas perusakan lingkungan, hilangnya hutan, menyusutnya lahan basah yang menopang perkembangbiakan capung, menurunnya kualitas air serta penggunaan pestisida yang berlebihan oleh manusia. Indikator ini saling kait mengkait mempengaruhi perkembangan populasi capung.
Capung itu lebih dari sekadar serangga, capung adalah penanda lingkungan yang sehat. Jika mereka tak lagi terlihat di alam, mungkin alam sedang memberi tanda bahwa ada yang salah dengan air, tanah, atau udara di sekitar kita. Jadi jangan pernah sepelekanserangga kecil ini, tanpa mereka mungkin cerita hidup kita akan berbeda. Menjaga kesehatan air, tanah dan udara adalah hal wajib yang harus kita lakukan agar serangga kecil ini tetap ada dan tidak menjadi sebuah cerita legenda dimasa yang akan datang. Nasib mereka berada ditangan kita bersama.Lakukan yang terbaik agar semuah mahluk hidup tetap menjalankan fungsinya.